Seseorang tidak menanggung beban dosa dari kesalahan yang dilakukan orang lain. Sesuai ayat Al Qur'an an-Najm [53]: 38. Di sisi lain, seorang suami berdosa apabila istrinya melakukan maksiat.
Berbedaketika suami telah mengingatkan istrinya atau putrinya untuk meninggalkan yang terlarang, sudah diberi peringatan, bahkan ancaman dan hukuman, namun mereka tetap melanggar, dan suami tidak bisa mengambil tindakan apapun, maka suami tidak menanggung dosa mereka. Sebagaimana ini yang terjadi pada Nabi Nuh dan Nabi Luth.
Daripenjelasan Syaikh Ibnu Abu Zaid menunjukkan bahwa kadang cobaan suami itu pada istrinya adalah karena kekurangan agama atau memang cobaan untuknya, moga dapat menghapus dosa-dosa. Ibnul 'Arabi rahimahullah berkata mengenai firman Allah, فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا
lagisatu firman allah swt yang bermaksud: "dan (ketahuilah) bahawa seorang pemikul itu tidak akan memikul dosa perbuatan orang lain dan jika berat tanggungannya (dengan dosa), lalu memanggil (orang lain) untuk menolong agar dipikul sama bebanan tersebut, maka tidak akan dapat dipikul sedikitpun daripadanya walaupun orang yang meminta
Dalamhadis dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan nilai dosa akibat menjadi pelopor maksiat, "Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka," (HR.
xyDpWi. Dosa besar istri terhadap suami – Dalam ajaran agama Islam, suami memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan istri. Oleh sebab itu, seorang istri yang shalihah harus berbakti pada suaminya dan memenuhi kewajibannya dengan ikhlas dan melakukan hal tersebut semata-mata karena Allah SWT. Akan tetapi, rupanya tidak banyak memiliki bekal keilmuan ini ketika membangun bahtera rumah tangga. Maka akibatnya, keadaan rumah tangga pun bisa terlibat banyak masalah karena kesalahpahaman dan lain sebagainya. Ada pula masalah rumah tangga yang disebabkan karena seorang istri melakukan perbuatan tercela pada suaminya dan begitu pula sebaliknya. Ada seorang suami yang melakukan perbuatan tercela pada sang istri. Perbuatan semacam ini termasuk dosa yang dibenci oleh Allah maupun Rasul. Allah bahkan memberi ganjaran berat bagi seorang istri dan suami yang melakukan perbuatan tercela tersebut. Agar khazanah keilmuan Grameds lebih kaya, terutama ketika Grameds ingin menjadi istri yang baik, maka Grameds harus tahu jenis dosa besar istri terhadap suami yang dibenci oleh Allah berikut ini. Adab Seorang Istri Kepada Suami1. Selalu merasa malu2. Tidak banyak mendebat3. Senantiasa taat pada perintah suami4. Diam ketika suami sedang berbicara5. Menjaga kehormatan sang suami ketika sedang pergi jauh6. Tidak berkhianat ketika menjaga harta sang suami7. Menjaga badan agar senantiasa harum8. Mulut berbau segar serta berpakaian bersih9. Menampakan qana’ah10. Menampilkan sikap belas kasihDosa Besar Istri Terhadap Suami1. Berzina dengan laki-laki lain2. Melakukan perselingkuhan3. Menolak ajakan suami untuk berhubungan4. Berdusta di hadapan sang suami5. Keluar rumah tanpa izin dari suami6. Tidak menemani suami tidurKategori Ilmu Berkaitan Agama IslamMateri Agama Islam Adab Seorang Istri Kepada Suami Sumber Pexels Sebelum mengetahui apa saja dosa besar istri terhadap suami, Grameds perlu mengetahui adab seorang istri pada suami menurut ajaran agama Islam. Ketika memasuki bahtera rumah tangga, pasangan suami dan istri secara otomatis memiliki kewajiban serta hak masing-masing sesuai dengan perannya dalam rumah tangga. Ketika melaksanakan kewajiban masing-masing dan menuntut hak, seorang istri maupun suami harus tahu bagaimana cara beradab, bersikap dalam rumah tangga ketika menghadapi suami atau istrinya. Salah satu yang sempat dibahas oleh Imam Al Ghazali ialah mengenai adab seorang istri pada suami. Dalam kitabnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu’ah Rasail al Imam al Ghazali, ia mengatakan bahwa ada beberapa hal terkait adab istri pada suami. Berikut beberapa poin penting dan penjelasannya mengenai adab istri pada suami dalam agama Islam berdasarkan perkataan dari Imam Al Ghazali. 1. Selalu merasa malu Meskipun pasangan suami istri bukan lagi pengantin baru, tetapi seorang istri hendaknya tetap mempertahankan rasa malunya kepada suami. Tentu saja rasa malu yang dimaksud adalah dalam artian positif. Contohnya seperti malu ketika badannya bau, sehingga membuat suami atau orang sekitar tidak nyaman atau malu karena memiliki sifat buruk. 2. Tidak banyak mendebat Ketika hubungan rumah tangga sedang mengalami masalah, ada baiknya untuk mengutamakan diskusi agar suami dan istri mendapatkan solusi terbaik. Hindari untuk mendebat dikarenakan hanya akan memperburuk konflik saja. Perbedaan keduanya adalah debat disampaikan dengan cara yang lebih keras dan diungkapkan untuk mempertahankan argumen serta ego masing-masing pihak, sementara diskusi ada proses memberi dan menerima dalam berbagi informasi demi menyelesaikan masalah. 3. Senantiasa taat pada perintah suami Adab seorang istri pada suami selanjutnya adalah taat pada suami, selama perintah suami tidak bertentangan dengan syariat agama Islam. Saat hal tersebut terjadi, seorang istri bisa mengajukan keberatan dengan cara yang sopan atau menolak perintah suami dengan cara halus, seorang istri juga bisa mengajukan alternatif pilihan lain dari perintah sang suami. 4. Diam ketika suami sedang berbicara Istri yang diam ketika suami berbicara merupakan seorang istri yang bersikap sopan pada suaminya. Jika ingin memotong pembicaraannya, maka sebaiknya sang istri meminta izin lebih dulu atau menunggu hingga suami selesai berbicara. Dengan cara ini, maka dapat mencegah timbulnya konflik-konflik kecil yang disebabkan oleh masalah sepele. 5. Menjaga kehormatan sang suami ketika sedang pergi jauh Seorang istri harus memiliki sikap yang baik ada atau tidak adanya sang suami di rumah. Ini dimaksudkan agar sang suami memiliki martabat yang baik dan istri dapat menjaga kepercayaan suami. Selain itu, ada ini dapat menghindari fitnah yang bisa saja terjadi ketika tidak adanya pengawasan dari sang suami. 6. Tidak berkhianat ketika menjaga harta sang suami Salah satu kewajiban seorang istri ialah memegang kepercayaan suami atas seluruh hartanya. Salah satunya adalah dengan tidak membelanjakan harta suami atas barang-barang yang tidak diperlukan. Selain itu, ketika mengelola kekayaan suami, seorang istri harus bisa mendapatkan berkah untuk keluarganya. 7. Menjaga badan agar senantiasa harum Adab ketujuh ini berkaitan dengan kenyamanan yang akan dirasakan oleh suami dan keluarga atau orang-orang terdekat. Ketika seorang istri memiliki badan yang harum, maka suami pun betah berlama-lama dekat dengan istri. Harum yang dimaksudkan tidak melulu soal parfum, tetapi juga terkait mandi teratur untuk menjaga kebersihan serta kesegaran badan. 8. Mulut berbau segar serta berpakaian bersih Selain menjaga badan agar tetap harum, seorang istri juga harus menjaga kebersihan mulut serta pakaiannya. Kesegaran yang tampak dari harumnya mulut serta pakaian yang bersih tentu saja akan menjadi perhatian bagi seorang suami. Mulut bersih dan wangi serta pakaian yang bersih akan membuat tampilan semakin menarik dan tentu saja hal tersebut akan disukai oleh sang suami. 9. Menampakan qana’ah Seorang istri hendaknya tidak menuntut lebih dari apa yang mampu diberikan seorang suami padanya. Sikap ini dalam agama Islam disebut sebagai qana’ah. Adab istri pada suami harus diwujudkan dengan rasa syukur. Meskipun begitu, seorang istri juga harus mendorong suaminya untuk terus berikhtiar agar tetap mencari rezeki yang halal. 10. Menampilkan sikap belas kasih Seorang istri harus bersikap berbelas kasih pada suaminya atas semua upaya dan jerih payah yang dilakukan oleh sang suami. Oleh sebab itu, seorang istri tidak boleh sengaja menyakiti perasaan sang suami dengan menghina atau bahkan merendahkan perasaannya, apapun kondisinya. Sikap berbelas kasih ini merupakan adab seorang istri pada suami yang harus dimiliki setiap saat. Dalam ajaran agama Islam, suami merupakan surga atau neraka bagi seorang istri. Keridhoan suami menjadi ridho Allah. Istri yang tidak mendapatkan ridho suami karena tidak taat atau melakukan beberapa perbuatan dosa dikatakan sebagai perempuan yang durhaka serta kufur nikmat. Suatu hari, Rasul pernah bersabda, bahwa beliau melihat perempuan adalah penghuni neraka paling banyak. Kemudian, seorang perempuan pun bertanya kepada Rasul, “mengapa demikian?” lalu Rasul menjawab, “Bahwa di antaranya karena perempuan banyak yang durhakan pada suaminya.” HR. Bukhari dan Muslim. Dari hadits tersebut, tentu dapat disimpulkan bahwa seorang perempuan bisa masuk neraka atau masuk surga bergantung dari bagaimana ia bersikap kepada suaminya. Sebab ridho suami adalah ridho Allah. Oleh karena itu, Grameds perlu mengetahui perbuatan apa saja yang termasuk dalam dosa besar istri terhadap suami, agar Grameds menghindari perbuatan-perbuatan dosa tersebut dan mendapatkan ridho Allah. Simak penjelasannya berikut ini. 1. Berzina dengan laki-laki lain Berzina adalah perbuatan dosa besar yang paling dibenci oleh Allah. Hukum dari berzina adalah haram. Allah telah melarang seluruh hamba-Nya untuk melakukan zina seperti yang disebutkan dalam firman Allah pada surat Al-Isra ayat 32. “Dan, janganlah dirimu mendekati perbuatan zina. Sesungguhnya, perbuatan zina tersebut merupakan suatu perbuatan keji serta jalan yang buruk.” QS. Al-Isra 32. Menurut syariat agama Islam, perbuatan zina yang dilakukan oleh seseorang yang telah menikah disebut sebagai zina muhshan. Menurut Masykur Arif Rahman dalam bukunya yang berjudul Dosa-dosa yang Paling Dibenci Allah Sejak Malam Pertama, dijelaskan bahwa pelaku zina muhshan dijatuhi hukuman yang lebih berat yaitu berupa dirajam atau dilempari dengan batu. Hal tersebut juga disebutkan dalam sebuah hadits yang disampaikan oleh Umar bin Khattab dalam pidatonya, seperti berikut ini “Sesungguhnya, Allah telah menurunkan kitab pada Nabi-Nya dan di antara yang diturunkan pada beliau adalah ayat mengenai rajam. Nabi Muhammad SAW telah melaksanakan hukuman rajam bagi kami, dan kami pun telah melaksanakan hukum rajam tersebut setelah beliau. Aku merasa khawatir, jika zaman telah berlalu lama, akan ada orang-orang yang berkata, Kami tidak mendapatkan hukum rajam dalam kitab Allah!’ sehingga mereka termasuk orang sesat karena meninggalkan kewajiban yang telah Allah Azza wa Jalla turunkan. Sungguh hukuman rajam merupakan benar dan ada pada kitab Allah untuk orang-orang yang melakukan zina jika telah pernah menikah muhshan jika telah terbukti dengan saksi, kehamilan atau pengakuan dari diri sendiri.” HR. Bukhari dan Muslim. 2. Melakukan perselingkuhan Dosa besar seorang istri pada suami adalah perselingkuhan. Selingkuh yang dilakukan oleh seorang istri tentunya akan berdampak buruk pada sang suami. Perbuatan berselingkuh dari seorang istri adalah sebuah pengkhianatan pada suami yang telah sama-sama saling berjanji untuk setia di hadapan Allah SWT. Tidak hanya menyakiti hati suaminya saja, perbuatan selingkuh juga dapat membuat istri menjadi lalai akan tanggung jawabnya dalam rumah tangga. Contohnya seperti tidak melayani sang suami dengan sepenuh hati, mengabaikan pendidikan anak, malas mengurusi rumah tangga serta mencoreng kehormatan keluarga dan suami. Lebih jauh lagi, perselingkuhan dari seorang istri dapat meretakan hubungan rumah tangga bahkan memutus ikatan pernikahan yang suci serta kuat. Oleh sebab itulah, Allah memberikan ganjaran setimpal bagi istri yang berselingkuh. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Quran surat At-Tahrim ayat 10, berikut bunyi suratnya “Allah SWT membuat istri Nuh dan istri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada pada bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba Kami. Kemudian kedua istri tersebut berkhianat pada kedua suaminya. Maka, kedua suaminya pun tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari siksaan Allah dan dikatakan bahwa kepada keduanya, Masuklah ke api neraka bersama dengan orang-orang yang masuk neraka.’” QS. At-Tahrim 10. 3. Menolak ajakan suami untuk berhubungan Seorang istri yang menolak ajakan dari suami untuk berhubungan intim, meskipun sang istri tidak sedang berhalangan atau kekurangan apapun adalah perbuatan dosa yang dibenci oleh Allah. Dari Abu Hurairah menyatakan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila ada seorang suami yang mengajak istrinya ke tempat tidur kemudian istrinya menolak sehingga suaminya marah atas dirinya, maka malaikat melaknat perempuan tersebut hingga datangnya pagi hari.” HR. Bukhari. 4. Berdusta di hadapan sang suami Berdusta atau berbohong merupakan perbuatan dosa seorang istri kepada suami yang tentu saja dibenci oleh Allah. Banyak dari perbuatan istri yang termasuk berdusta. Contohnya adalah berbohong mengenai uang yang dikeluarkan untuk berbelanja. Berbohong seperti itu dilarang oleh syariat agama Islam sesuai dengan sabda dari Rasulullah SAW, berikut ini. “Hendaklah dirimu selalu benar. Sesungguhnya, kebenaran akan membawa pada kebajikan dan kebajikan akan membawa kepada surga. Selama seseorang berbuat benar dan selalu memilih kebenaran, maka ia tercatat di sisi Allah sebagai orang yang benar atau jujur. Berhati-hatilah pada dusta. Sesungguhnya dusta akan membawa pada neraka. Selama seseorang berdusta dan selalu memilih untuk berdusta, maka ia akan tercatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta atau pembohong. HR. Bukhari. 5. Keluar rumah tanpa izin dari suami Banyak dari para istri yang keluar rumah dengan tujuan tertentu tanpa adanya pemberitahuan dari suami. Mengutip buku berjudul Fiqh Keluarga Terlengkap oleh Rizem Aizid, perbuatan seorang istri yang demikian adalah perbuatan dosa, meskipun memiliki tujuan yang baik. Allah berfirman mengenai larangan seorang istri yang keluar dari rumah tanpa izin dari suami dalam surat Al Ahzab ayat 33 yang artinya adalah berikut ini “Dan hendaklah dirimu tetap di rumahmu dan janganlah dirimu berhias serta bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu serta dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat serta taatilah Allah serta Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah memiliki maksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait serta membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” QS. Al-Ahzab 33. 6. Tidak menemani suami tidur Sepasang suami dan istri harus senantiasa diwajibkan tidur bersama dan tidak pisah ranjang, selama situasi serta kondisi tersebut masih memungkinkan. Dengan kata lain, seorang istri yang ingin tidur sendiri atau tidur bersama dengan anak-anaknya wajib meminta izin kepada sang suami lebih dulu. Jika istri tidak menemani suami tidur, maka sesungguhnya tindakan tersebut adalah dosa besar seperti sabda dari Rasulullah SAW berikut ini Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang istri semalaman tidur terpisah dari ranjang sang suami, maka malaikat akan melaknat dirinya hingga waktu subuh datang.” Dari keenam perbuatan seorang istri pada suami yang termasuk dosa-dosa besar tersebut, seorang istri juga harus mengetahui bahwa kewajiban seorang istri adalah berbakti pada suaminya. Hendaknya seorang istri menjaga amanah dari suaminya di rumah, baik itu berupa harta sang suami, rahasia dan lainnya. Seorang istri juga lebih baik bersungguh-sungguh dalam mengurus urusan rumah tangga. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Berikut bunyinya. “Dan perempuan adalah penanggung jawab di rumah suaminya dan ia akan dimintai pertanggung jawaban.” HR. Bukhari dan Muslim. Dalam riwayat lainnya, Allah berkata bahwa perempuan saleh adalah perempuan yang taat kepada Allah. Hal tersebut tercantum dalam QS. An Nisa ayat 34. Berikut bunyinya. “Oleh karena itu, maka perempuan yang saleh adalah perempuan yang taat kepada Allah lagi memelihara dirinya ketika suaminya sedang tidak ada, oleh sebab itu Allah telah memelihara mereka.” QS. An-Nisa 4 34. Demikianlah penjelasan mengenai dosa besar istri terhadap suami beserta dalilnya. Grameds yang ingin mengetahui hal-hal lain dalam berumah tangga menurut ajaran agama Islam, bisa membaca buku terkait. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu. Sebagai SahabatTanpaBatas, menyediakan berbagai macam buku bermanfaat dan original untuk Grameds. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Khansa ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Ilustrasi Dosa Istri yang Ditanggung Suami. Foto menikah, seorang suami mempunyai tanggung jawab penuh terhadap wanita yang dinikahinya. Segala hal yang dilakukan istri, suami wajib mengetahuinya. Terdapat firman Allah yang menjelaskan tentang dosa istri yang ditanggung تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى,وَأَنْ لَيْسَ لِلإنْسَانِ إِلا مَا سَعَىArtinya “yaitu Bahwa seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain dan manusia hanya memperoleh apa yang sudah ia usahakan.” QS. An Najm 38-39Ayat tersebut menjelaskan bahwa seseorang tidak akan dihukum karena dosa orang lain dan dosa seseorang tidak dipikul oleh orang lain. Dalam hal ini bukanlah karena dosa istri ditanggung oleh suami namun suami bertanggung jawab terhadap akhlak buku Kia-Kiat Menjadi Suami Penyejuk Hati Istri oleh Khalifi Elyas Bahar, seorang suami wajib mendidik istrinya menjadi wanita yang taat pada aturan Allah. Misalnya, tidak membiarkan istri bermaksiat dan menampakkan aurat di tempat penjelasan dosa istri yang ditanggung suami adalah ketika ia lalai mengingatkan istri dalam menjalankan perintah Allah. Tidak mendidik istri dengan benar dalam hal agama dan tidak mengingatkan istri untuk menjauhi larangan Dosa Istri yang Ditanggung Suami. Foto Suami sebagai Kepala KeluargaMerangkum buku Hak-hak dan Kewajiban Suami Istri oleh Syaikh Nawawi Al-Bantani, berikut kewajiban seorang suami terhadap istri1. Membayar MaharMahar adalah harta yang harus diberikan oleh calon suami kepada calon istri ketika menikah. Mahar tidak harus dibayarkan secara tunai saat akad nikah, tetapi bisa ditunda atau dengan cara Memperlakukan Istri dengan BaikKewajiban suami yaitu wajib memperlakukan istrinya dengan baik. Karenanya, tidaklah pantas apabila seorang suami berperilaku kasar, terlebih apabila istri telah menunaikan Memberikan Cinta dan Kasih SayangSalah satu peran dari seorang kepala keluarga adalah memberikan afeksi kepada para anggota keluarga. Oleh sebab itu, suami juga dituntut untuk menunjukkan kasih sayang kepada istri dan anaknya seperti memperlakukan mereka dengan lembut. Disebutkan dalam sebuah haditsRasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya bagian dari keimanan yang paling sempurna dari seorang mukmin adalah akhlaknya dan bersikap paling lembut kepada keluarganya.” HR. At-Tirmidzi dan Al-Hakim4. Memberi NafkahHendaknya suami menyediakan tempat tinggal untuk istri dan anak-anaknya sehingga mereka merasa aman dan tenteram. Suami juga perlu melengkapi kediaman sesuai juga memberi nafkah berupa pakaian dan makanan bagi istri dan anak, serta kebutuhan lainnya. Bersandar pada hadits Rasulullah yang berbunyi“Ketahuilah, adapun hak-hak istri yaitu hendaknya kalian memberikan kebaikan kepada mereka perihal pakaian dan makanan.” HR At-Tirmidzi5. Memaafkan IstriManusia tidak luput dari kesalahan, begitu pula seorang istri. Ketika istri telah meminta maaf dan mematuhi suami seperti yang diharapkan, hendaknya para suami menganggap kesalahan yang diperbuat tidak pernah "At taib minad dzanbi, kaman laa dzanba lahu", artinya orang yang telah bertaubat dari satu dosa, seperti orang yang tidak pernah melakukan dosa itu.
hadits dosa istri ditanggung suami